Monday, July 14, 2008

Cetak Sekuriti dan Desain Sekuriti

Pada proses cetak atau desain dokumen sekuriti memerlukan teknik maupun peralatan yang khusus pula. Teknik cetak ini melalui unsur pracetak yang dimulai dari pembuatan desain yang cukup rumit hingga kepada teknik cetak dengan tingkat kepresisian yang sangat tinggi.
Sistem cetak ini memakai beberapa jenis tinta sekuriti dan sekuriti hologram yang dapat diterapkan pada semua kategori dokumen sekuriti, seperti misalnya pada dokumen penting kepemilikan kendaraan bermotor, surat perpajakan untuk pendapatan daerah diberbagai propinsi di Indonesia, ijazah perguruan tinggi swasta dan negeri, akte kelahiran, transkrip perguruan tinggi swasta dan negeri, dan semua Jenis Dokumen Sekuriti seperti ulasan sebelumnya.

Rosette
Suatu desain ornament yang berbentuk garis-garis melengkung tidak terputus dan menempati suatu area tertentu. Biasanya menyerupai bentuk bunga.

Guilloche
Suatu bentuk yang terdiri dari garis-garis melengkung tidak terputus yang menempati suatu area terbatas yang terbuat sedemikian rupa sehingga membentuk suatu ornament border yang indah.

Filter Image
Suatu image tertentu dapat terlihat bila film pembaca ini dipasang pada permukaan cetak, dan tanpa alat pembaca ini, text tidak dapat terbaca.

Anticopy
Suatu bentuk desain garis atau raster pada area tertentu dan tersembunyi akan nampak apabila dokumen ini di photo copy.

Microtext
Suatu elemen pengaman yang tersembunyi terdiri dari teks dengan ukuran sangat kecil sehingga secara kasat mata akan tampak seperti suatu garis lurus. Perlu bantuan loupe atau lensa pembesar untuk melihat text ini.

Line Width Modulation
Desain sekuriti ini terbentuk dari susunan garis yang mengalami penebalan pada garis-garis desain lurus maupun lengkungan pada area tertentu.

Relief Motif
Desain pengaman yang dibentuk dengan pembengkokan pada areal tertentu sehingga akan menimbulkan image seolah-olah desain relief terkesan timbul.

Tinta Sekuriti

Chemical Sensitizing
Safeguard against Chemical Falsifications, adalah suatu jenis pengaman dengan Level 3 dan bersifat covert yang memberikan suatu reaksi sensitif dari pengaruh zat-zat kimia tertentu. Hal ini diaplikasikan pada kertas sekuriti sebagai “alarm” bahwa permukaan kertas tersebut telah dirubah dengan pemberian cairan atau solvent tertentu untuk memalsukan datanya.
Invisible Ink
Aplikasi teks, gambar maupun logo yang dicetak dengan tinta sekuriti hanya akan tampak apabila diamati dibawah sinar ultra violet. Aplikasi tinta invisible ini seringkali dipakai untuk dokumen sekuriti seperti ijazah, transkrip, surat suara, perbankan, dan surat-surat kelangkapan kendaraan bermotor. Keunggulan tinta invisible ink tidak kasat mata, sehingga pengamatannya hanya dapat dilakukan dengan sinar ultra violet.
Optical Variable Ink
Tinta akan berubah warna bila diamati dari sudut pengamatan tertentu, dan cara deteksi dapat dilakukan secara langsung. Aplikasi, pengamanan pada dokumen berharga. Keunggulannya, pendeteksian dapat dilakukan secara langsung atau kasat mata di lapangan dari sudut pandang tertentu terhadap keaslian sebuah dokumen dan akan berubah warna bila diamati dari sudut berbeda.
Intaglio
Jenis tinta ini akan menghasilkan permukaan yang berstruktur semacam relief sehingga akan terasa apabila diraba. Aplikasi pada mata uang atau banknotes R.I misalnya, adalah contoh yang paling mudah untuk ditemui.

Kertas Sekuriti

1.Kertas sekuriti adalah jenis kertas untuk pembuatan dokumen sekuriti dengan spesifikasi sebagai berikut; bersifat UV dull - yang tidak berpendar di bawah sinar UV. Pada umumnya dokumen sekuriti mempunyai spesifikasi grammature 30, 70, 80, 96, 100, dan mempunyai kandungan 100 % cotton maupun part cotton dan part cellulose.

2.Contoh jenis kertas dokumen ini adalah CBS 1 atau The London Clearing Bank Specification no.1. CBS 1 atau Bank Note Paper mempunyai security features seperti; single, double, and multi tone watermark, benang pengaman tipe window thread hologram, serta mengandung security fiber bersifat visible maupun invisible - yang akan berpendar setelah disinari UV.

3.Embedded thread - suatu “benang pengaman” (thread) dapat berbentuk hologram yang ditanamkan pada kertas sekuriti.

4.Hologram Window Thread - suatu “benang pengaman” cetak hologram yang dianyam pada permukaan kertas sekuriti dan akan menimbulkan efek seperti anyaman hologram.

Fitur Pengaman Terlihat dan Tersembunyi

Persepsi dunia cetak sekuriti pada skala internasional pun membuat kesepakatan dalam klasifikasi fitur pengaman yaitu overt dan covert.
Overt adalah jenis pengamanan dokumen yang mudah dipahami melalui penglihatan mata normal, diraba dan diterawang. Singkatnya, mudah untuk dilihat dan tanpa bantuan alat khusus untuk memeriksanya.
Sedangkan Covert adalah dokumen sekuriti dengan jenis pengamanan yang tersembunyi. Dibutuhkan alat-alat tertentu untuk memeriksanya seperti loupe (untuk membaca atau memeriksa susunan pola hasil cetakan), lampu UV (untuk melihat jenis tinta UV).
Mengamankan dokumen sekuritipun juga memerlukan klasifikasi. Contoh, untuk mengamankan sebuah tiket masuk pada event yang bersifat entertainment misalnya, tidak mungkin dan tidak perlu diberikan pengamanan dengan level tertinggi seperti pada Level 3 yang bersifat covert, mengingat pemeriksaan hanya akan terjadi dalam “waktu beberapa detik” dan harus cepat mengingat kondisi di lapangan pada acara tersebut. Sehingga pengamanan dokumen seperti tiket tersebut diklasifikasikan sebagai overt, dan cukup pada Level 1 dan 2. Hal ini bertujuan agar apabila dilihat sepintaspun pihak panitia akan mampu mengenalinya dengan cepat dan tepat.
Berbeda halnya dengan dokumen paspor, perbankan, negara, ijazah, bahkan uang misalnya yang masih berpeluang untuk diamati lebih dalam dengan seksama karena “jeda waktu” yang relatif lebih lama dan level “kepentingan dokumen” dengan skala yang lebih besar, sehingga klasifikasi covert mutlak ditanamkam mengingat unsur pengamanan pada Level 3 dan covert tersebut sangatlah sulit untuk diduplikasi.
Sehingga hal ini menjadikan dokumen sekuriti harus mempunyai kriteria pengamanan yang baik. Berikut adalah penjelasannya;
Dokumen sekuriti selayaknya berteknologi tinggi. Mudah diidentifikasi dan sulit untuk dipalsukan. Inovasi sangat berperan untuk mendukung “selangkah lebih depan dari pemalsuan“.
Masyarakat umum mudah melakukan identifikasi.
Berdasarkan pesanan khusus saja dan tidak dijual bebas.
Dalam membuat dokumen sekuriti, agar menghasilkan hasil yang optimum, adalah mutlak untuk memiliki tingkatan atau level of security yang berlapis-lapis. Artinya, tidak cukup dengan bahan penunjang dan cetakannya, melainkan lebih kepada jenis kertas sekuriti, serat-serat atau fiber pengamannya, desain sekuriti, tinta sekuriti, teknik cetak sekuriti, hingga hologram sekuriti atau hologram pengaman tentunya.

Tingkatan Fitur Pengamanan

- Level 1
Identifikasi jenis pengamanan atau fitur sekuriti oleh masyarakat awam dapat dilakukan tanpa alat bantu, sehingga dapat langsung dibedakan mana yang asli maupun palsu pada saat itu juga. Misal; hologram, water mark atau tanda air, tinta optical variable ink (OVI).
- Level 2
Identifikasi fitur sekuriti pada tahap ini harus memerlukan alat bantu seperti loupe atau lensa pembesar, lampu ultra violet (UV), dan biasanya dilakukan oleh petugas dilapangan maupun para produsen. Alat bantu seperti; loupe, kaca pembesar, filter image, dan lampu UV.
- Level 3
Fitur sekuriti ini terpola dan teridentifikasi secara sangat tersembunyi sehingga memerlukan bantuan dan pemeriksaan lebih seksama dalam skala laborat dan forensic.

Mengapa harus ada dokumen sekuriti?

Jawaban paling mudah adalah contoh yang seringkali terjadi di masyarakat. Bisa dibayangkan apa yang terjadi selanjutnya pada saat ditemukannya kasus seorang anggota dewan yang menggunakan ijazah palsu. Pada awalnya, disatu sisi sang anggota dewan akan memperoleh keuntungan dengan memberikan dokumen palsunya, sehingga akan memuluskan keanggotaannya. Selanjutnya, tanpa diketahui, pihak penerima menerima begitu saja tanpa memeriksa lebih seksama. Namun berjalannya waktu, modus penipuan ini dapat terbongkar dikemudian hari. Hingga pada akhirnya kedua belah pihak menyadari telah mengalami kerugian yang sama besarnya.
Target sipemalsu, memperoleh “keuntungan” pada awal operasi dan sangat rugi dibelakang kemudian (resiko tertangkap, tertangkap pihak berwajib, hingga membayar ganti rugi)
Target pengamanan pada dokumen sekuriti atau anti pemalsuan, sedikit usaha pada awalnya, dan keuntungan optimum pada prosentase yang tinggi untuk keamanan sesudahnya dan seterusnya hingga proses up date.
Begitu pula contoh kasus akta tanah palsu, pita cukai rokok palsu, ijazah palsu, KTP palsu, surat-surat tanda kendaraan bermotor palsu, dokumen penting negara, bahkan uang sekalipun, tentu merupakan serangkaian kejadian nyata betapa kerugian materi dan pengorbanan waktu yang sangat besar untuk menyelesaikan kasus pemalsuan tersebut.
Maka untuk menghindari pemalsuan, dibuatlah dokumen sekuriti. Disini perlu dilakukan sistem penguatan dokumen sekuriti dengan diterapkannya beberapa jenis-jenis pengamanan tertentu dimulai dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Dengan demikian, kasus pemalsuan dapat dieliminir. Walaupun kita ketahui bahwa pemalsuan tetap saja ada dan tidak mungkin lenyap begitu saja.
Dengan demikian, kesimpulan sekilasnya adalah MENCEGAH KEJAHATAN PEMALSUAN.

Jenis Dokumen Sekuriti

Klasifikasi maupun jenis-jenis dokumen sekuriti dapat dikategorikan sebagian besarnya adalah sebagai berikut:
- Banknotes
- Barang-barang pos seperti materai, perangko, wesel
- Pita cukai untuk rokok, tembakau, minuman
- Surat-surat berharga perbankan seperti bukti uang penyetoran, rekening koran, surat bukti penerimaan transfer, buku tabungan, cek, bilyet giro, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), nota debet dan kredit, kartu kredit, kartu ATM
- Dokumen-dokumen keimigrasian, Paspor, dokumen perjalanan lainnya, Visa, Fiskal, Stiker Visa
- Berbagai macam ijazah, baik SD, SMP, SMA, SMA kejuruan, hingga universitas dan perguruan tinggi, transkrip, Nilai Ebtanas Murni (NEM), Naskah Ujian Negara, buku raport
- Surat-surat bidang pertanahan, sertifikat tanah, blanko PPAT
- Pendapatan untuk Pemerintah Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), retribusi, karcis parkir
- Polis-polis asuransi
- Telekomunikasi, voucher kartu telpon dengan PIN, kartu perdana
- Surat-surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor, uji kir kendaraan darat, kapal laut, pesawat terbang
- Dokumen kependudukan, KTP, kartu keluarga, akte kelahiran
- Voucher/kupon/kupon pembayaran dari instansi pemerintahan, BUMD, BUMN, hingga kartu kompensasi bantuan pemerintah
- Pemilihan kepala daerah, gubernur, hingga kepala negara untuk kartu pemilih, surat suara, segel
- Jenis-jenis segala karcis untuk sarana transportasi seperti; angkutan darat, laut dan udara (tiket pesawat terbang - OPTAT), airport tax, kartu tol, tiket pertunjukan event khusus
- Airwaybill (bukti pengiriman barang via udara)

Dokumen Sekuriti

Dokumen sekuriti adalah sebuah dokumen yang dibuat secara khusus dengan mengacu pada prinsip utama yaitu mempersulit dan menghindari tindakan pemalsuan. Dalam proses pembuatannya tentu melalui tahapan-tahapan dimana jenis-jenis pengaman dan fitur-fitur tertentu yang secara kasat mata akan ditempatkan pada bagian-bagian tertentu dari dokumen tersebut sehingga akan mempermudah untuk mengenali keaslian atau tidaknya, tetapi sulit untuk ditiru dan dipalsukan.
Tidak semudah itu saja, ada pula jenis pengamanan dengan level yang lebih tinggi lagi untuk ditempatkan bahkan “ditanamkam” untuk menghindari pemalsuan.
Pengamanan dengan level tinggi ini akan membutuhkan alat tertentu untuk mengamatinya seperti lampu UV, kaca pembesar atau loupe (contoh: surat-surat kendaraan bermotor, ijazah-ijazah mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi, KTP dll).
Bahkan dokumen sekuriti saat ini telah melalui serangkaian teknologi untuk masuk pada kategori dan tahapan pengamanan tertinggi. Hanya ahlinya saja yang dapat memberikan klarifikasi dan identifikasi keasliannya melalui serangkaian test hingga tahap pemeriksaan dengan menggunakan proses lebih seksama pada skala forensic untuk membuktikan keasliannya.